Aksesibilitas sebuah website merupakan faktor penting dalam kesuksesan bisnis perguruan tinggi. Dengan demikian, setiap universitas perlu untuk mengetahui sejauh mana kemudahan akses pengguna terhadap website institusinya. Beberapa metode dalam mengukur kualitas website telah banyak diteliti, salah satunya menggunakan New Hybrid Method (NHM) yaitu metode yang menggabungkan Linear Weightage Model (LWM) dan Fuzzy Analytical Hierarchy Model (FAHP). Kombinasi kedua metode dikatakan lebih baik dalam hal pembobotan kriteria dan lebih fairly preference. Akan tetapi, metode FAHP ternyata memiliki kekurangan seperti tidak merepresentasikan kepentingan relatif antar kriteria dan alternatif, dan pada beberapa kasus, perhitungan bobot menghasilkan nilai 0, sehingga beberapa kriteria menjadi tidak berarti lagi. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, tim peneliti dari Program Studi S1 Informatika dan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi, Institut Teknologi Telkom Purwokerto mengusulkan sebuah metode baru menggunakan logaritma bilangan natural (Logarithmic Fuzzy Preference Programming-LFPP dan LWM) dalam perhitungan bobot kriteria yang disebut New Combination Method (NCM). Hasil perhitungan membuktikan bahwa metode ini dapat mengatasi nilai bobot 0 dan hasil perangkingan kualitas website perguruan tinggi sama dengan metode NHM, sehingga NCM dapat dikatakan lebih baik daripada NHM.
Makalah hasil penelitian tim peneliti dari dosen Institut Teknologi Telkom Purwokerto (Tenia, Ita, Agus, Rima, dan Danny) dipresentasikan dalam 4th International Conference on Computer, Communication and Control Technology (I4CT 2018), di Krabi, Thailand pada tanggal 20-22 Maret 2018. Acara tersebut diselenggarakan oleh MALTESAS, Malaysia Technical Scientist Association, sebuah organisasi ilmuwan teknik di Malaysia. Dalam acara tersebut, dihadiri oleh peserta dari berbagai negara, dengan keynote speaker Assoc. Prof. Dr. Jiwa Abdullah yang memaparkan riset tentang wireless sensor network. Cuaca yang cukup cerah di sekitar Krabi, mendukung kegiatan sampai akhir acara. Di penghujung hari, para peneliti diajak tur keliling PhiPhi Island, dengan membayar sekitar 1100 THB atau sekitar 400.000 IDR. Pantainya yang indah, cuaca yang cerah, dan acara yang meriah membuat kelelahan kami terbayar sudah.